Penulis: Admin Monday, 20 October 2025
Jambi 19 Oktober 2025, MAN Insan Cendekia Jambi terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan berkarakter melalui penerapan program Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) atau sering dikenal Sekolah Ramah Anak. Program ini menjadi langkah strategis dalam membangun budaya pembinaan yang positif tanpa menghilangkan nilai kedisiplinan dan adab yang selama ini menjadi ciri khas madrasah.

Sebelumnya, sistem pembinaan di MAN Insan Cendekia Jambi yang ikut berperan serta adalah kakak kelas dalam menanamkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab kepada adik kelas. Pendekatan tersebut identik dengan ketegasan dan aturan yang ketat. Kini, dengan diterapkannya konsep SRA, pembinaan dilakukan secara lebih edukatif, persuasif, dan menghargai hak-hak peserta didik.

Melalui program ini, setiap siswa didorong untuk
menumbuhkan kesadaran disiplin dari dalam diri, bukan karena rasa takut,
melainkan karena tanggung jawab dan rasa saling menghormati. Kakak kelas tetap
memiliki peran penting sebagai teladan, namun kini difokuskan pada pendampingan
yang membangun dan mentoring positif, bukan pemberian sanksi atau hukuman
fisik.
Kepala MAN Insan Cendekia Jambi, Dr. Zakiah, S.Ag.,
S.Pd., M.E.Sy., menyampaikan bahwa penerapan SRA sejalan dengan semangat
pendidikan madrasah untuk membentuk peserta didik yang unggul dan berakhlakul
karimah.
“Kami ingin membangun lingkungan pembelajaran yang
aman, menyenangkan, dan saling menghargai. Disiplin tetap penting, tetapi harus
diajarkan dengan keteladanan dan pendekatan yang manusiawi,”
ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Zakiah menegaskan bahwa
keberhasilan program Sekolah Ramah Anak memerlukan dukungan dari seluruh pihak,
mulai dari guru, pengasuh, kakak kelas, hingga orang tua. Namun yang paling
utama adalah kesadaran siswa itu sendiri untuk menjaga adab, disiplin, dan
tanggung jawab tanpa harus menunggu teguran dari orang lain.
Program ini diharapkan dapat memperkuat karakter peserta didik dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Dengan sinergi antara pembina, guru, dan seluruh komunitas madrasah, siswa MAN Insan Cendekia Jambi diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, berwibawa, dan berempati terhadap sesama.
_1.jpeg)
Melalui penerapan SRA, MAN Insan Cendekia Jambi membuktikan bahwa pembinaan tanpa kekerasan bukan berarti melemahkan kedisiplinan, tetapi justru memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan tanggung jawab. Madrasah ini menjadi contoh nyata bagaimana ketegasan dan kelembutan dapat berjalan seimbang “tegas tanpa kekerasan, lembut tanpa kehilangan wibawa”. (STY, Editing: MY Humas ICJ)