Jambi 24 Oktober 2025, Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga penanda jati diri bangsa. Di tengah derasnya arus globalisasi dan maraknya penggunaan bahasa asing, MAN Insan Cendekia Jambi berdiri teguh menjaga marwah bahasa Indonesia melalui pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Program ini bukan hanya kegiatan tahunan, tetapi telah menjadi bagian dari budaya literasi madrasah dan dimasukkan ke dalam rencana strategis (Renstra) madrasah sebagai upaya konkret menjaga identitas bangsa.

Dalam artikelnya yang berjudul “Bangga, Mahir, dan Maju Meraih Prestasi Bersama Bahasa Indonesia”, MAN IC Jambi menegaskan bahwa bahasa Indonesia adalah akar yang meneguhkan bangsa. Tanpa bahasa pemersatu, bangsa akan rapuh, mudah tercerai-berai, dan kehilangan jati diri. Melalui UKBI, siswa diingatkan kembali akan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, benar, dan penuh kebanggaan.

Pelaksanaan UKBI di MAN IC Jambi dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jambi. Tes ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X, XI, dan XII. Tahun 2025 menjadi momentum yang luar biasa karena dari 346 peserta, sebanyak 7 siswa MAN Insan Cendekia Jambi berhasil meraih predikat Istimewa, disusul 106 siswa (32%) dengan predikat Sangat Unggul dan 118 siswa (35,6%) dengan predikat Unggul. Sementara itu, 100 siswa (30,2%) memperoleh predikat Madya. Dengan rata-rata skor keseluruhan ±648 poin, capaian UKBI MAN IC Jambi Tahun 2025 tergolong Unggul. Dominasi skor tinggi terutama berasal dari kelas XI dan XII. Secara keseluruhan, lebih dari dua pertiga siswa (sekitar 68%) menunjukkan kompetensi berbahasa Indonesia di atas rata-rata nasional. Hal sebuah pencapaian yang mencerminkan keberhasilan madrasah dalam menumbuhkan budaya literasi dan komunikasi ilmiah yang kuat.

.

Melalui UKBI, para siswa MAN IC Jambi belajar bahwa bahasa Indonesia memiliki nilai akademik dan kredibilitas yang tinggi, bahkan bersertifikat internasional. Hasil tes UKBI dapat digunakan sebagai pendukung seleksi masuk perguruan tinggi maupun persyaratan beasiswa. Lebih dari itu, UKBI menjadi sarana membangun kesadaran dan kebanggaan berbahasa Indonesia di tengah dunia digital yang serba global.

Tiga nilai utama yang diangkat dalam artikel ini — bangga, mahir, dan maju — menjadi cerminan dari semangat seluruh warga MAN IC Jambi. Bangga, karena bahasa Indonesia tidak lagi dianggap remeh. Mahir, karena keterampilan berbahasa diukur dengan standar tinggi. Maju, karena ada tekad membawa bahasa Indonesia ke ranah akademik dan global.

Kepala MAN Insan Cendekia Jambi, Dr. Zakiah, S.Ag., S.Pd., M.E.Sy., menyampaikan bahwa UKBI bukan sekadar ujian, tetapi juga wujud kecintaan terhadap bahasa negara.“Melalui UKBI, kita meneguhkan komitmen untuk terus menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan kebanggaan bangsa. Siswa MAN IC Jambi bukan hanya penutur bahasa, tetapi juga penjaga martabatnya,” tutur Dr. Zakiah.

Dengan semangat itu, MAN Insan Cendekia Jambi terus berupaya melahirkan generasi yang bangga berbahasa Indonesia, mahir berkomunikasi secara cendekia, dan siap maju menembus dunia dengan bahasa sendiri. Karena menjaga bahasa Indonesia berarti menjaga akar bangsa agar tetap kokoh, tumbuh, dan dihormati dunia.